Dibalik Nama
Pustakawan
Pustakawan,
inilah salah satu nama profesi yang belum trend di kalangan masyarakat
Indonesia secara umum. Pustakawan yaitu orang yang bekerja di perpustakaan atau
lembaga sejenisnya dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal minimal
D2 dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Purwono, 2013).
Akan tetapi, pengertian itu belum masuk ke dalam sanubari semua masyarakat
Indonesia pada umumnya, yang mereka ketahui mengenai pustakawan ialah “penjaga
buku” yang mempunyai tugas “menata buku”. Image itu terbentuk karena
akibat dari kinerja pustakawan sendiri yang kurang memahami arti dari kata
“melayani”. Dalam hal ini arti kata “melayani” yaitu memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pemustaka dan membantu pemustaka untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan secara efektif dan efisien. Sedangkan, para pustakawan yang
tidak memiliki ilmu yang cukup mengenai dunia kepustakawanan, mereka akan
menganggap bahwa tugas mereka hanyalah menyediakan buku. Mereka memikirkan
apakah buku tersebut sesuai dengan kebutuhan pemustakanya atau tidak, sehingga
alhasil perpustakaan sepi pengunjung. Apabila perpustakaan sudah seperti itu,
maka fungsi perpustakaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Change of librarian’s images”, inilah periode
pustakawan saat ini. Perubahan citra pustakawan dari “tukang” menjadi “ahli”.
Dalam hal ini yaitu ahli informasi yang mengetahui semua jenis informasi,
meskipun informasi yang dimiliki tidak mendalam untuk setiap masing-masing ilmu
pengetahuan.
Pustakawan
bukanlah sebuah profesi yang mudah. Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai
pustakawan masih sangat kurang, sehingga masyarakat yang belum mengetahui siapa
itu pustakawan sebenarnya langsung terpengaruh pendapat umum yang memaknai
pustakawan itu adalah seorang penata buku. Padahal, tugas pustakawan mulai dari
koleksi datang sampai koleksi sampai ke pengguna itu bukan hal mudah, tidak
semua orang bisa melakukannya.
Pustakawan harus
mengidentifikasi atau memilah terlebih dahulu sumber-sumber informasi mana saja
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, setelah mendapatkan sumber-sumber
informasi maka pustakawan akan memilih sumber informasi yang paling tepat dari
yang tepat. Apabila sudah menemukan sumber informasi yang paling tepat dari
yang tepat, selanjutnya pustakawan akan melakukan pengadaan sumber informasi
baik melalui pembelian, tukar menukar, atau yang lainnya. Setelah sumber
informasi / koleksi datang, selanjutnya koleksi tersebut diolah. Setelah proses
pengolahan selesai, dilanjutkan dengan persiapan menyimpan informasi kemudian
dilanjutkan penyimpanan informasi baik itu penyimpanan di database maupun di
rak. Penyimpanan yang dimaksud yaitu informasi harus mudah ditemu kembali.
Setelah informasi disimpan maka informasi-informasi/ koleksi-koleksi harus
disesuaikan dengan kelasnya, yaitu berdasarkan subjeknya. Pada akhirnya pengguna
perpustakaan akan merasakan manfaatnya.
Penjelasan
paragraf diatas mengenai transfer informasi yang merupakan bagian kecil dari
tugas pustakawan. Saat ini, tugas pustakawan adalah menjembatani antara
informasi dengan pengguna. Dengan memberikan pelayanan prima kepada pengguna,
secara tidak langsung pustakawan turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dengan pelayanan prima, perpustakaan akan menjadi ramai pengguna yang
datang karena kebutuhan pemustaka terpenuhi dan ditambah pelayanan yang ramah
yang bisa mnyenangkan hati pemustaka dan membuatnya datang lagi ke
perpustakaan.
Pelayanan prima
yang diupayakan oleh pustakawan untuk memperbaiki citra pustakawan melalui
banyak proses yang hampir semua proses melibatkan masyarakat/pengguna. Sebelum
perpustakaan mengadakan koleksi, proses yang dilalui yaitu analisis masyarakat
yang melibatkan pustakawan dan pengguna, yang dimaksud analisis masyarakat
yaitu menganalisis kebutuhan pengguna. Setelah melakukan analisis masyarakat,
pihak perpustakaan melibatkan pustakawan dan masyarakat untuk membuat kebijakan
perpustakaan. Selanjutnya dalam proses seleksi bahan perpustakaan, pihak
perpustakaan melibatkan kembali pengguna. Dalam proses yang selanjutnya, yaitu
pengadaan, tidak diperlukan peran pengguna. Setelah buku datnag, tugas
pustakawan belum berakhir, masih ada penyiangan, yaitu memilih koleksi mana saja yang akan disingkirkan dari
koleksi. Dalam hal ini diperlukan peran pengguna, supaya pustakawan mengetahui
apakah koleksi yang akan disingkirkan masih dibutuhkan pengguna atau tidak.
Setelah proses penyiangan, tugas pustakawan selanjutnya yaitu evaluasi seluruh
kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan koleksi. Apabila
proses-proses itu dilakukan, maka pengguna akan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan.
Tulisan diatas hanya
sebagian dari tugas pustakawan, masih ada banyak lagi tugas pustakawan. Maka
dari itu, penulis mohon bagi pembaca yang belum mengetahui makna dari
psutakawan jangan langsung menjudge bahwa pustakawan itu penjaga buku
atau apa. Librarian is the original search engine.
The Casino Of Rochester, NY - Mapyro
BalasHapusThe Casino of Rochester 군포 출장샵 is a casino, hotel and 시흥 출장샵 hotel located in the historic Triangle neighborhood. 수원 출장샵 The casino 광주 출장샵 offers 제주도 출장안마 a 24-hour room service.