Minggu, 09 Februari 2014

Dibalik Nama Pustakawan



Dibalik Nama Pustakawan
Pustakawan, inilah salah satu nama profesi yang belum trend di kalangan masyarakat Indonesia secara umum. Pustakawan yaitu orang yang bekerja di perpustakaan atau lembaga sejenisnya dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal minimal D2 dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Purwono, 2013). Akan tetapi, pengertian itu belum masuk ke dalam sanubari semua masyarakat Indonesia pada umumnya, yang mereka ketahui mengenai pustakawan ialah “penjaga buku” yang mempunyai tugas “menata buku”. Image itu terbentuk karena akibat dari kinerja pustakawan sendiri yang kurang memahami arti dari kata “melayani”. Dalam hal ini arti kata “melayani” yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka dan membantu pemustaka untuk mendapatkan informasi yang diinginkan secara efektif dan efisien. Sedangkan, para pustakawan yang tidak memiliki ilmu yang cukup mengenai dunia kepustakawanan, mereka akan menganggap bahwa tugas mereka hanyalah menyediakan buku. Mereka memikirkan apakah buku tersebut sesuai dengan kebutuhan pemustakanya atau tidak, sehingga alhasil perpustakaan sepi pengunjung. Apabila perpustakaan sudah seperti itu, maka fungsi perpustakaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
 “Change of librarian’s images”, inilah periode pustakawan saat ini. Perubahan citra pustakawan dari “tukang” menjadi “ahli”. Dalam hal ini yaitu ahli informasi yang mengetahui semua jenis informasi, meskipun informasi yang dimiliki tidak mendalam untuk setiap masing-masing ilmu pengetahuan.
Pustakawan bukanlah sebuah profesi yang mudah. Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai pustakawan masih sangat kurang, sehingga masyarakat yang belum mengetahui siapa itu pustakawan sebenarnya langsung terpengaruh pendapat umum yang memaknai pustakawan itu adalah seorang penata buku. Padahal, tugas pustakawan mulai dari koleksi datang sampai koleksi sampai ke pengguna itu bukan hal mudah, tidak semua orang bisa melakukannya.
Pustakawan harus mengidentifikasi atau memilah terlebih dahulu sumber-sumber informasi mana saja yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, setelah mendapatkan sumber-sumber informasi maka pustakawan akan memilih sumber informasi yang paling tepat dari yang tepat. Apabila sudah menemukan sumber informasi yang paling tepat dari yang tepat, selanjutnya pustakawan akan melakukan pengadaan sumber informasi baik melalui pembelian, tukar menukar, atau yang lainnya. Setelah sumber informasi / koleksi datang, selanjutnya koleksi tersebut diolah. Setelah proses pengolahan selesai, dilanjutkan dengan persiapan menyimpan informasi kemudian dilanjutkan penyimpanan informasi baik itu penyimpanan di database maupun di rak. Penyimpanan yang dimaksud yaitu informasi harus mudah ditemu kembali. Setelah informasi disimpan maka informasi-informasi/ koleksi-koleksi harus disesuaikan dengan kelasnya, yaitu berdasarkan subjeknya. Pada akhirnya pengguna perpustakaan akan merasakan manfaatnya.
Penjelasan paragraf diatas mengenai transfer informasi yang merupakan bagian kecil dari tugas pustakawan. Saat ini, tugas pustakawan adalah menjembatani antara informasi dengan pengguna. Dengan memberikan pelayanan prima kepada pengguna, secara tidak langsung pustakawan turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan pelayanan prima, perpustakaan akan menjadi ramai pengguna yang datang karena kebutuhan pemustaka terpenuhi dan ditambah pelayanan yang ramah yang bisa mnyenangkan hati pemustaka dan membuatnya datang lagi ke perpustakaan.
Pelayanan prima yang diupayakan oleh pustakawan untuk memperbaiki citra pustakawan melalui banyak proses yang hampir semua proses melibatkan masyarakat/pengguna. Sebelum perpustakaan mengadakan koleksi, proses yang dilalui yaitu analisis masyarakat yang melibatkan pustakawan dan pengguna, yang dimaksud analisis masyarakat yaitu menganalisis kebutuhan pengguna. Setelah melakukan analisis masyarakat, pihak perpustakaan melibatkan pustakawan dan masyarakat untuk membuat kebijakan perpustakaan. Selanjutnya dalam proses seleksi bahan perpustakaan, pihak perpustakaan melibatkan kembali pengguna. Dalam proses yang selanjutnya, yaitu pengadaan, tidak diperlukan peran pengguna. Setelah buku datnag, tugas pustakawan belum berakhir, masih ada penyiangan, yaitu memilih koleksi  mana saja yang akan disingkirkan dari koleksi. Dalam hal ini diperlukan peran pengguna, supaya pustakawan mengetahui apakah koleksi yang akan disingkirkan masih dibutuhkan pengguna atau tidak. Setelah proses penyiangan, tugas pustakawan selanjutnya yaitu evaluasi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan koleksi. Apabila proses-proses itu dilakukan, maka pengguna akan mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Tulisan diatas hanya sebagian dari tugas pustakawan, masih ada banyak lagi tugas pustakawan. Maka dari itu, penulis mohon bagi pembaca yang belum mengetahui makna dari psutakawan jangan langsung menjudge bahwa pustakawan itu penjaga buku atau apa. Librarian is the original search engine.

1 komentar:

  1. The Casino Of Rochester, NY - Mapyro
    The Casino of Rochester 군포 출장샵 is a casino, hotel and 시흥 출장샵 hotel located in the historic Triangle neighborhood. 수원 출장샵 The casino 광주 출장샵 offers 제주도 출장안마 a 24-hour room service.

    BalasHapus