Minimnya
Minat Baca Pada Anak
Lihatlah fenomena yang terjadi terhadap
generasi bangsa saat ini, mereka lebih memilih acara televisi daripada memilih
buku untuk mengisi waktu luang mereka.
Kenapa hal itu terjadi? Menurut sudut pandang saya, hal itu terjadi karena
sejak dini mereka tidak dibiasakan “bermain” dengan buku. Hal itu tentu menjadi kesalahan
orangtua. Bagaimana tidak, sejak anak itu mulai beranjak besar katakanlah satu tahun, mereka sudah bisa mencerna apa yang
dilihat dan hal tersebut akan sangat mempengaruhi pemikiran dan kebiasaan si
anak. Berdasarkan pengamatan saya, sebagia besar para Ibu ketika
menidurkan anaknya sambil menonton
televisi. Hal itu dilakukan secara terus menerus, alhasil ketika anak sudah
besar, si anak selalu minta menonton televisi sebagai pengantar tidurnya. Tentu
hal itu merupakan kebiasaan orangtua yang menular kepada anaknya.
Selain faktor kebiasaan orangtua, faktor
lain yang mempengaruhi keengganan anak kepada membaca adalah latar belakang
pendidikan orangtua. Kenapa demikian? Bisa kita lihat di masyarakat yang
sebagaian besar latar belakang pendidikannya paling tinggi hanya sampai SMA. Mereka
tidak memandang penting buku dan merasa tidak memerlukan buku. Sehingga mereka
tidak meluangkan sedikit waktu mereka untuk membaca. Hal tersebut pernah saya
buktikan. Masyarakat di sekitar rumah saya sebagian besar adalah petani dan
hanya mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Ketika saya menawarkan
buku-buku pertanian, mereka tidak mau dan menjawab “lah buat apa menanam jagung
saja pakai buku, saya sudah pintar menanam jagung dari dulu”. Sangat ironis bukan? Bagaimana mereka mengajak
anak mereka untuk mencintai buku kalau mereka sendiri tidak mau membaca buku. I think it’s impossibe.
Sistem pendidikan di Indonesia juga turut
menjadi faktor rendahnya minat baca pada anak. Kalau sistem pendidikan di luar negeri membiasakan
anak mereview buku sehingga akan melahirkan budaya membaca, kenapa di Indonesia
tidak? Tentu hal itu perlu dibenahi lagi oleh pemerintah.
Anak adalah generasi bangsa, dan tentunya
semua orangtua menginginkan anaknya menjadi anak yang pandai. Bagaimana caranya
anak bisa pandai? Tentunya dengan membaca buku. Pelajaran-pelajaran
yang diterima dari sekolah tentu belum cukup, maka dari itu anak harus rajin
membaca. Lalu bagaimana caranya anak rajin membaca? Tentunya dengan kebiasaan.
Kenalkan anak sejak dini dan mulailah membaca dari diri sendiri. Karena apapun
yang dilakukan oleh orangtua pasti anak akan mencontohnya. Kalau orangtua sudah
membiasakan dirinya untuk membaca, pastilah anak mengikuti meski hanya sekedar
membuka-buka buku bagi anak yang belum bisa membaca.
Langkah pertama yang sangat penting adalah
bagaimana anak bisa suka dengan buku terlebih dahulu. Belikan anak buku-buku
yang disenangi mereka. Meski mereka belum bisa membaca, setidaknya anak
menyukai buku terlebih dahulu meski hanya dilihat-lihat gambarnya saja. Belikan
anak buku-buku animals, buah-buahan
atau yang lainnya yang sekiranya anak suka. Dengan diawali kesukaan anak pada
buku, nantinya kalau sudah besar anak akan terbiasa dengan membaca buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar