Senin, 05 Mei 2014

minimnya minat baca pada anak

Minimnya Minat Baca Pada Anak
Lihatlah fenomena yang terjadi terhadap generasi bangsa saat ini, mereka lebih memilih acara televisi daripada memilih buku untuk mengisi  waktu luang mereka. Kenapa hal itu terjadi? Menurut sudut pandang saya, hal itu terjadi karena sejak dini mereka tidak dibiasakan “bermain” dengan  buku. Hal itu tentu menjadi kesalahan orangtua. Bagaimana tidak, sejak anak itu mulai beranjak besar katakanlah satu  tahun, mereka sudah bisa mencerna apa yang dilihat dan hal tersebut akan sangat mempengaruhi pemikiran dan kebiasaan si anak. Berdasarkan pengamatan saya, sebagia besar para Ibu ketika menidurkan  anaknya  sambil menonton televisi. Hal itu dilakukan secara terus menerus, alhasil ketika anak sudah besar, si anak selalu minta menonton televisi sebagai pengantar tidurnya. Tentu hal itu merupakan kebiasaan orangtua yang menular kepada anaknya.
Selain faktor kebiasaan orangtua, faktor lain yang mempengaruhi keengganan anak kepada membaca adalah latar belakang pendidikan orangtua. Kenapa demikian? Bisa kita lihat di masyarakat yang sebagaian besar latar belakang pendidikannya paling tinggi hanya sampai SMA. Mereka tidak memandang penting buku dan merasa tidak memerlukan buku. Sehingga mereka tidak meluangkan sedikit waktu mereka untuk membaca. Hal tersebut pernah saya buktikan. Masyarakat di sekitar rumah saya sebagian besar adalah petani dan hanya mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Ketika saya menawarkan buku-buku pertanian, mereka tidak mau dan menjawab “lah buat apa menanam jagung saja pakai buku, saya sudah pintar menanam jagung dari dulu”.  Sangat ironis bukan? Bagaimana mereka mengajak anak mereka untuk mencintai buku kalau mereka sendiri tidak mau membaca buku. I think it’s impossibe.
Sistem pendidikan di Indonesia juga turut menjadi faktor rendahnya minat baca pada anak. Kalau  sistem pendidikan di luar negeri membiasakan anak mereview buku sehingga akan melahirkan budaya membaca, kenapa di Indonesia tidak? Tentu hal itu perlu dibenahi lagi oleh pemerintah.
Anak adalah generasi bangsa, dan tentunya semua orangtua menginginkan anaknya menjadi anak yang pandai. Bagaimana caranya anak bisa pandai? Tentunya dengan membaca buku.   Pelajaran-pelajaran yang diterima dari sekolah tentu belum cukup, maka dari itu anak harus rajin membaca. Lalu bagaimana caranya anak rajin membaca? Tentunya dengan kebiasaan. Kenalkan anak sejak dini dan mulailah membaca dari diri sendiri. Karena apapun yang dilakukan oleh orangtua pasti anak akan mencontohnya. Kalau orangtua sudah membiasakan dirinya untuk membaca, pastilah anak mengikuti meski hanya sekedar membuka-buka buku bagi anak yang belum bisa membaca.

Langkah pertama yang sangat penting adalah bagaimana anak bisa suka dengan buku terlebih dahulu. Belikan anak buku-buku yang disenangi mereka. Meski mereka belum bisa membaca, setidaknya anak menyukai buku terlebih dahulu meski hanya dilihat-lihat gambarnya saja. Belikan anak buku-buku animals, buah-buahan atau yang lainnya yang sekiranya anak suka. Dengan diawali kesukaan anak pada buku, nantinya kalau sudah besar anak akan terbiasa dengan membaca buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar