Silver fish
Silver
fish mempunyai banyak nama, antara lain silver moth, sugar fish, slicker fish,
fish moth dan sugar lousy. Serangga ini berbadan ramping tidak bersayap dan
berwarna abu-abu. Serangga ini bersifat aktif dimalam hari. Telurnya diletkkan
ditempat-tempat yang gelap, setelah dua minggu apabila kondisi lingkungan
mendukung maka telur akan menetas.
Jenis
serangga ini hidup ditempat-tempat yang gelap seperti dibelakang buku-buku, rak
dan lemari. Makanan yang menjadi sasaran utamanya ialah perekat yang terbuat
dari tepung kanji. Bagian buku yang cepat dirusak ialah punggung buku, kulit
buku, label buku, gambar, dll. Serngga ini diperkirakan mempunyai seratus jenis
yang tersebar diseluruh dunia. Jenis-jenis silver fish yang dikenal ialah
lapisma sacharina, thermogia domestika, ctenolepisma urbana dan ctenolepisma longi
caudata.
Kutu buku (Book Lice)
Bentuk
serangga ini sangat kecil sehingga sering disebut kutu buku. Bagia buku yang
diserang ialah punggung dan pinggirnya. Serangga ini memang sangat rakus
terhadap kertas. Permukan kertas selalu dikikisnya sehingga huruf-hurufnya hilang.
Disamping itu, kutu buku menghancurkan selulosa. Pengrusakan kertas dilakukan
oleh larvanya. Jenis serangga ini paling sulit diberantas.
Jenis-jenis
kutu buku yang terkenal ialah lipocelis divinatorium, trogium pulsatorum,
pesoceoptropus macrops, pesyllopsocus, dorypetrix, lachessila, lepinotus,
ectopsocus, dan arhipsocus.
Jamur
Jamur
merupakan mikroorganisme yang tidak
berklorofil, jamur berkembang biak dengan spora. Spora dapat menyebar diudara
dan apabila menemukan lingkungan yang cocok maka spora tersebut akan
berkembangbiak. Kertas merupakan tempat
yang ideal bagi perkembangan spora, terutama dilingkungan yang mempunyai
kelembaban tinggi.
Jamur
yang bisa merusak bahan pustaka bukanlah jenis jamur yang dibuat soup tetapi
jenis jamur yang beracun yang lazim kita lihat pada pakaian atau benda-benda
lain. Jamur jenis ini akan bisa membiak dengan leluasa jika benda tersebut
terkena kotoran, debu, serta tingkat kelembaban yaitu 80% keatas,
dengan temperatur diatas 210 C.
Jamur
tersebut memperoduksi beberpa macam bahan organik seperti asam oksalat, asam
fomiat, dan asam sitrat yang menyebabkan kertas menjadi asam, lembut dn rapuh. Jamur
ini juga merusak perekat-perekat yang ada pada kertas sehingga mengurangi daya
rekatnya dan merusak tinta yang mengakibatkan tulisan tidak jelas terbaca.
Jamur
yang menempel pada bahan pustaka bisa membuat
bahan pustaka lengket satu sama lain sehingga kertas sobek jika
dibuka. Jika punggung buku terkena air
atau lembab, tumbuh jamur dengan warna putih. Jamur ini bisa dibersihkan dengan
alkohol dan tidak akan tumbuh lagi.
Referensi
: Martoatmodjo, Karmidi. 2010. Materi pokok
pelestarian bahan pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka
note: gambar diambil dari google.com