Selasa, 18 Maret 2014

silver fish, kutu buku, jamur buku



Silver fish

Silver fish mempunyai banyak nama, antara lain silver moth, sugar fish, slicker fish, fish moth dan sugar lousy. Serangga ini berbadan ramping tidak bersayap dan berwarna abu-abu. Serangga ini bersifat aktif dimalam hari. Telurnya diletkkan ditempat-tempat yang gelap, setelah dua minggu apabila kondisi lingkungan mendukung maka telur akan menetas.
Jenis serangga ini hidup ditempat-tempat yang gelap seperti dibelakang buku-buku, rak dan lemari. Makanan yang menjadi sasaran utamanya ialah perekat yang terbuat dari tepung kanji. Bagian buku yang cepat dirusak ialah punggung buku, kulit buku, label buku, gambar, dll. Serngga ini diperkirakan mempunyai seratus jenis yang tersebar diseluruh dunia. Jenis-jenis silver fish yang dikenal ialah lapisma sacharina, thermogia domestika, ctenolepisma urbana dan ctenolepisma longi caudata.
Kutu buku (Book Lice)

Bentuk serangga ini sangat kecil sehingga sering disebut kutu buku. Bagia buku yang diserang ialah punggung dan pinggirnya. Serangga ini memang sangat rakus terhadap kertas. Permukan kertas selalu dikikisnya sehingga huruf-hurufnya hilang. Disamping itu, kutu buku menghancurkan selulosa. Pengrusakan kertas dilakukan oleh larvanya. Jenis serangga ini paling sulit diberantas.
Jenis-jenis kutu buku yang terkenal ialah lipocelis divinatorium, trogium pulsatorum, pesoceoptropus macrops, pesyllopsocus, dorypetrix, lachessila, lepinotus, ectopsocus, dan arhipsocus.
Jamur
Jamur merupakan  mikroorganisme yang tidak berklorofil, jamur berkembang biak dengan spora. Spora dapat menyebar diudara dan apabila menemukan lingkungan yang cocok maka spora tersebut akan berkembangbiak. Kertas  merupakan tempat yang ideal bagi perkembangan spora, terutama dilingkungan yang mempunyai kelembaban tinggi.
Jamur yang bisa merusak bahan pustaka bukanlah jenis jamur yang dibuat soup tetapi jenis jamur yang beracun yang lazim kita lihat pada pakaian atau benda-benda lain. Jamur jenis ini akan bisa membiak dengan leluasa jika benda tersebut terkena kotoran, debu, serta tingkat kelembaban yaitu  80%  keatas, dengan temperatur diatas 210 C.
Jamur tersebut memperoduksi beberpa macam bahan organik seperti asam oksalat, asam fomiat, dan asam sitrat yang menyebabkan kertas menjadi asam, lembut dn rapuh. Jamur ini juga merusak perekat-perekat yang ada pada kertas sehingga mengurangi daya rekatnya dan merusak tinta yang mengakibatkan tulisan tidak jelas terbaca.
Jamur yang menempel pada bahan pustaka bisa membuat  bahan pustaka lengket satu sama lain sehingga kertas sobek jika dibuka.  Jika punggung buku terkena air atau lembab, tumbuh jamur dengan warna putih. Jamur ini bisa dibersihkan dengan alkohol dan tidak akan tumbuh lagi.  

Referensi : Martoatmodjo, Karmidi. 2010. Materi pokok pelestarian bahan pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka

note: gambar diambil dari google.com

Rabu, 12 Maret 2014

Komikus Perancis Datang ke UIN


Komikus Perancis Datang ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Over load, Itulah kondisi  ruang Theatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Para peserta sangat antusias sekali untuk menyaksikan acara Muslim’ Show yang diselenggarakan pada hari Rabu, 12 Maret 2014 oleh Penerbit Mizan bekerjasama dengan  Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. mereka  sampai rela duduk lesehan untuk menyaksikan acara Muslim' show tersebut. “Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan bisa memperkenalkan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan semoga jurusan kita menjadi lebih bagus lagi” tutur Satria selaku ketua panitia.

Acara dimulai pukul 9.00 WIB namun sejak pukul 7.30 WIB perserta sudah berbondong-bondong mendatangi ruang theatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Namun, panitia tidak memperbolehkan masuk ke ruang theatrikal terlebih dahulu sebelum jam 9.00 WIB, alhasil peserta memadati selasar depan ruangan tersebut. “Kami belum memperbolehkan peserta masuk kedalam ruangan dikarenakan stand kita buka pukul 9.00 WIB.” tutur Hanik, salah satu panitia dalam acara Muslim’ Show.
Acara Muslim’ Show ini tiga menghadirkan pembicara dari Perancis yaitu Noredine Allam, Greg Blonding dan Karim Allam. Disamping ketiga pembicara tersebut, dihadirkan juga translator dari Prodi Bahasa Perancis dai UGM yaitu Ali Shahab. Acara tersebut dimoderatori oleh dosen ilmu Perpustakaan, M. Ainul Yaqin.

Sebelum acara dimulai, Papyruz band dan al-Jami’ah membuka acara dengan penampilan mereka yang memukau. Peniupan suling bambu yang dipimpin oleh Ahmad Patah, Pembantu Dekan III Fakultas Adab dan Ilmu Budaya menjadi pembukaan resmi acara Muslim’ Show tersebut.
The Muslim’ Show ini ditulis oleh mereka untuk menggambarkan keadaan umat Islam di Perancis. “Sejak lima tahun terakhir saya mulai mempelajari Islam denga sungguh-sungguh dan mencoba berdakwah melalui komik. Saya perlu melakukan kegiatan ini karena di Perancis tidak menggambarkan kehidupan di Perancis sebenarnya.” tutur Noredine.   Noredine juga menuturkan bahwa pembuatan komik tersebut adalah kerjasama dari ketiganya, yaitu Noredine yang menyumbangkan ide kemudian digambar oleh Greg dan diwarnai oleh Karim.

Muslim’ Show ini merupakan Public Lecture yang digunakan sebagai salah satu media diskusi bersama mengenai The Muslim’ Show, sebuah serial komik Perancis pertama yang menggambarkan kehidupan Muslim di Barat dengan cara humoris. Acara ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan juga dari pihak penerbit Mizan. Tidak hanya dari mahasiswa maupun dosen UIN, tetapi juga dari UPN, UGM, UNY, dan UMY. “Peserta yang hadir sekitar 225 Mahasiswa, baik dari mahasiswa UIN, UPN, UGM, UNY, dan beberapa alumni UIN. Itu belum termasuk peserta yang diluar gedung.” Ujar Icrima, salah satu panitia dari acara tersebut. Dengan ruangan yang tidak cukup luas, tentu kapasitas tempat duduk yang disediakan kurang untuk menampung 225 peserta, sehingga banyak peserta yang duduk lesehan dan tidak bisa masuk. “Kita memilih tempat di Perpustakaan dengan berbagai pertimbangan. Meski peserta terbatas, namun kita menyedikan layar LCD didepan supaya yang diluar bisa melihat persis apa yang terjadi didalam. Sebenarnya yang ditekankan adalah kita benar-benar ingin mendekatkan perpustakaan kepada orang-orang.” tutur Sri Rohyanti, Kepala Jurusan Ilmu Perpustkaan S1.

Menurut Marwiyah (Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), cara ini bagus untuk mahasiswa dan prodi Ilmu Perpustakaan karena akan menambah wawasan terkait dengan isu-isu yang berkembang di Dunia Barat, dari sisi ilmu Perpustakaan yang dalam hal ini adalah pemanfaatan media buku (komik) untuk menyampaikan pesan moral dan juga isu-isu tentang masyarakat sosial dan budaya di dunia Barat.

Diakhir acara, Greg dan Noredine menggambar Karim yang memakai blangkon dan dilanjutkan dengan book signing. Para peserta saling berdesakan untuk mendapatkan tanda tangan dari ketiga Komikus asal Perancis tersebut.


Note: gambar diambil oleh  Riolan